Skip to main content

Inilah Alasan Kenapa UN Harus Dihapuskan

Berhubung belum mendekati akhir tahun ajaran, keadaan dan semua orang khususnya di lingkungan pendidikan negara ini tampak adem ayem. Tapi itu temporer. Pada akhirnya, seperti yang sudah biasa kita alami, akan selalu heboh jelang akhir tahun ajaran. Apalagi saat mendekati waktu UN alias Ujian Nasional.

UN

Dari sini dapat dinilai apakah ada keseriusan dari pemerintah untuk memperbaiki "keresahan" yang ditimbulkan oleh UN setiap tahunnya. Tidak jelas apa programnya tahun ini, bagaimana sistemnya, siapa yang tahu?

Saya mungkin termasuk kepada berigade yang menginginkan agar sistem UN dihapuskan saja. Saya pun punya alasan yang mungkin sama dengan mereka yang sepaham atau mungkin yang berbeda pemahaman dengan saya. Alasan-alasan ini sangat simpel, sederhana dan nyata. Inilah alasan kenapa UN harus dihapuskan:

1. Standar Pendidikan
Bagaimana mungkin "men-standarkan nilai kelulusan" sementara standar pendidikan nasional itu sendiri belum jelas? Standar yang dimaksud adalah kemerataan kualitas pendidikan nasional baik dalam hal teknis, non teknis, sarana, pra sarana dan banyak lagi. Bagaimana mungkin kita menyetarakan kualitas siswa perkotaan atau daerah maju dengan sekolah "tertinggal" yang jangankan internet, perpustakaan pun mereka tak punya. Bagaimana hal seperti ini seolah "luput" dari perhitungan para staff ahli. Padahal ini sifatnya sangatlah prinsip!

2. Paradigma Ujian Nasional
Ujian nasional sudah secara turun temurun menjadi momok bagi para siswa sekolah. Mereka selalu berpikir "bagaimana mungkin usahaku selama 3 tahun dinilai hanya lewat 1 kali ujian?" dan akhirnya takut gagal. Sekali pun sudah ada sedikit kelonggaran dalam aturan kelulusan, faktanya para siswa sudah terdoktrin dan terlanjur takut atau paranoid akan Ujuan Nasional. Ini adalah PR besar bagi pemerintah untuk menggeser paradigma siswa sekolah akan terror yang bernama UN.

3. Kualitas dan Pencapaian Semu
Kita sudah tau sama tau. Semakin ketat peraturan, semakin banyak jalan kecurangan. Tanpa bermaksud merendahkan kemampuan siswa sekolah saat ini, mari kita tanyakan saja pada diri sendiri "yakinkah anda jika (mayoritas) siswa yang telah lulus itu akan mampu memenuhi standar nilai dengan aturan ketat 30 paket soal..... jika mereka benar-benar mengerjakannya dengan jujur?". Tidak usah sungkan untuk menggelengkan kepala. Banyak fakta di lapangan yang sudah membuktikan hal ini.

Tentu saya tidak hanya mengkritik tanpa menghadirkan solusi:
Pertama. Saya ingin agar UN dihapuskan. Jika tidak bisa dilakukan langsung (atau ide saya ini tidak disetujui), kita bisa lakukan dengan mengganti "standar kelulusan nasional" dengan "standar kelulusan berdasarkan rangking / kategori sekolah". Rasanya ini akan lebih adil.

Kedua. Pemerintah harus mendahulukan pemerataan pendidikan di seluruh negeri. Jika pemerintah punya anggaran sebegitu besar untuk dana BOS, kenapa masih banyak sekolah yang rusak di negara ini? Apa gunanya guru bersertifikasi tapi sekolahnya mirip kandang kambing?

Semoga saja tulisan ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi mereka yang berwenang. Tanggapan dari para pembaca juga layak untuk dinantikan.

Comments

Popular posts from this blog

Puddle Of Mudd - Blurry

Lagu yang satu ini benar-benar menyentuh banget buat saya. Genre rock tentu sudah menjadi prasyarat disamping musik yang sedikit balad membuat lagu ini semakin gelap dan berkesan untuk diresapi. Puddle of Mudd - Blurry .Lagu ini bercerita tentang perpisahan dengan orang yang dicintai dan meninggalkan rasa sakit yang teramat dalam.

Beda Banci, Bencong, Waria dan Gay

Ini adalah postingan paling bikin "geli" yang pernah saya tulis. Berhubung sejak era globalisasi fenomena invasi makhluk-makhluk non mitologi ini semakin marak dan cukup mengkhawatirkan, akhirnya saya beranikan juga jari-jari ini untuk terus mengetik. Semoga hasil tulisan ini layak baca dan tidak kena RUU Pornografi atau saya nggak di demo ama mereka, hihihihi!! 1. Banci Mereka adalah sosok makhluk yang terlahir dengan jenis kelamin laki-laki pada akta kelahiran, tapi sayangnya akta tidak menuliskan kalau naluri mereka perempuan. Ya, tampilan luar mereka seperti laki-laki tapi pembawaannya gemulai seperti perempuan, sekalipun mereka mengaku laki-laki. Banci bukanlah bencong yang biasa diuber Satpol PP di taman kota, mereka ini biasanya beredar di hotel, salon-salon atau butik dan jangan salah, mereka ini banyak juga yang elit loh... Ciri berpakaian ( ga patokan sih ): kemeja transparan dan celana kulit ketat, terlihat macho? Bagaimana jika dipadukan dengan highheels ? 2. ...

Perbedaan Jacket, Sweater, Cardigan, Jas dan Blazer

Mungkin sudah banyak yang mengetahui 5 jenis outerwear ini, tapi masih banyak juga yang keliru membedakannya. Blazer disebut jacket, cardigan disebut sweater dan begitu seterusnya. Agar tidak salah kaprah, berikut perbedaan masing-masingnya. Jacket, Sweater, Cardigan, Jas, Blazer 1. Jacket Jacket adalah outerwear yang memiliki banyak varian bahan dan desain seperti kulit, parasut, denim. Umumnya memakai bahan yang kedap air atau tidak mudah basah serta berat dan akan terasa gerah jika dipakai dalam waktu yang lama. 2. Sweater Sweater adalah outerwear berkontur tebal dengan bahan yang lembut dan hangat. Biasanya dari benang wol. Kekeliruan sering terjadi saat menyebut sweater sebagai cardigan. Sweater merupakan terusan, tanpa kancing atau resleting. 3. Cardigan  Cardigan bisa dibilang turunan dari sweater tapi dengan kontur yang lebih tipis dan slim. Desain cardigan bisa dibilang seperti hasil 'kawin silang' antara sweater dengan kemeja, hal yang jadi...