Aku juga tak memahami apa arti abstrak yang sesungguhnya...seingatku saat pelukis yang menggoreskan pada kanvasnya tinta tak tertata, penuh warna, tanpa jelas apa maknanya, mereka sepakat mengatakan, ini lukisan abstrak. Heh...aku jadi melihat diri sendiri, begitukah aku dimata orang lain? Sudah sering dalam kehidupanku, dalam keseharianku, dalam sudut pandangku orang-orang sulit membuat tafsir atas sifat dan sikapku, belumlagi kata-kataku.
Apa aku belum dewasa? Begitu yang kutangkap dari reaksi mereka.
Apa aku belum dewasa? Begitu yang kutangkap dari reaksi mereka.
Sungguh, aku merasa seperti lukisan itu...tak tertata, penuh warna....sayang...aku sering merasa tak bermakna apa-apa. Jika aku lukisannya siapa pelukisnya?...Dia!....ya, Dia....aku yakin sekali! Kenapa aku diciptakan begini? Apa ini fartamogana dari imajinasi masa kecilku yang menguap disaat aku sudah dianggap cukup tua atau dewasa?
Tidak....! Semua orang dilahirkan dengan keadaan mengandung masa depannya...dan setiap orang yang hidup dimasa depan sesungguhnya terus mencerna masa lalunya. Terimakasih...aku masih yakin dan percaya padaMu.
Hah....Biarlah yang memandang yang membayangkannya, yang berfikir yang mengartikannya, dan yang memiliki hati yang merasakannya...Aku jalani hidupku kalian jalani hidup kalian, tapi...cobalah menyapa atau tersenyum atau paling tidak.....menoleh ya! cukup menoleh saja padaku ya, ya, ya...cukup menoleh....karena, taukah kamu?........terkadang kita berada dijalan yang sama.
.Terimakasih Tuhan.
Comments
Post a Comment
Terimakasih atas komentarnya.
Terimakasih untuk tidak memasang link aktif.