Kekesalan saya memuncak! Untuk kesekian harinya dalam 4 bulan terakhir PLN memadamkan listrik. Hal ini saya yakin juga dirasakan penduduk kota lainnya. Ironis mengingat fakta bahwa saya tinggal di sebuah kota yang juga merupakan ibukota provinsi. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi berulang kali setiap tahunnya?

Pihak PLN pun selalu memberikan alasan yang sama pada masyarakat: perawatan, perbaikan dan kekurangan daya. Ayolah, gak bisa bikin yang lebih kreatif lagi?
Kita mulai dari perawatan. Oke, saya pasti mendukung hal ini karena jelas yang namanya alat perlu perawatan. Masalahnya, bagaimana mungkin perawatan itu memakan waktu yang lama bahkan bisa berbulan-bulan? Bagaimana cara kerjanya? Ini tidak pernah dijelaskan pada masyarakat awam.
Selanjutnya perbaikan. Biasanya hal ini jadi alasan paling kongkrit dari PLN. Ada pembangkit yang rusak dan perlu diperbaiki. Sama seperti perawatan. Perbaikan pun memakan waktu yang lama dan pastinya lebih lama dari perawatan. Dan pertanyaan pun muncul, “gimana sih kinerjanya orang PLN?”.
Terakhir, kekurangan daya atau stok energi. Hal ini sudah dibahas secara nasional bahwa kita selalu kekurangan energi listrik setiap tahun. Lucunya, nyaris tidak ada langkah kongkrit untuk mengatasi hal itu kecuali sebatas wacana. Padahal kita tau kalau kebutuhan akan listrik akan meningkat setiap tahun.
Miris melihat hal ini karena masyarakat jelas jadi pihak yang dirugikan, khususnya pengusaha yang menjadikan listrik sebagai penggerak perusahaannya. Hal ini belum termasuk kerugian materil akibat pemadaman yang intens. Secara tak langsung, pemadaman bedampak negatif terhadap roda perekonomian daerah.
Masihkah PLN diam? Masihkah pemerintah "...." ? Kalau memang PLN keteteran kenapa tidak mengundang pihak swasta untuk ikut mengelola sumber energi di Indonesia? Takut?
Comments
Post a Comment
Terimakasih atas komentarnya.
Terimakasih untuk tidak memasang link aktif.