OSPEK jadi fenomena akhir-akhir ini. Menurut saya, kegiatan OSPEK bisa sampai memakan korban jiwa bukan hanya kesalahan oknum dan sistem, tapi juga karena minimnya pemahaman dari kegiatan OSPEK itu sendiri.
OSPEK merupakan singkatan dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. Tujuannya adalah agar mahasiswa baru bisa mengenali lingkungan akademis mereka, seperti: sarana prasarana, staff dosen, karyawan dan juga para senior. Jadi, sebenarnya kata ospek sendiri bermakna positif.
Kenapa ospek diadakan? Karena kehidupan dan sistem akademis di kampus hampir sangat berbeda dengan di sekolah, sehingga mahasiswa baru memerlukan sarana agar mereka bisa mengenali bagaimana sistem dan kehidupan akademis yang berlaku di lingkungan kampus tersebut.
Berdasarkan hal di atas, jelas sekali bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dengan ospek, lalu dimana masalahnya? Masalah sesungguhnya ada pada apa yang kita sebut plonco. Ya, perploncoanlah yang telah merusak image baik ospek. Jadi kegiatan plonco itu yang seharusnya dihilangkan.
Plonco menurut sejarah berarti menggunduli atau bisa dimaknai dengan menelanjangi, atau yang lebih ekstrim: mem-bully. Anehnya, KBBI sendiri menyamakan arti kata plonco dengan ospek. Plonco: "kegiatan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru". Menurut saya hal ini perlu direvisi.
Plonco menurut sejarah berarti menggunduli atau bisa dimaknai dengan menelanjangi, atau yang lebih ekstrim: mem-bully. Anehnya, KBBI sendiri menyamakan arti kata plonco dengan ospek. Plonco: "kegiatan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru". Menurut saya hal ini perlu direvisi.
![]() |
Perploncoan |
Jadi, permasalahan sesungguhnya ada pada kegiatan perploncoan di dalam kegiatan ospek. Kurangnya pengawasan, kontrol dan koordinasi berbagai pihak adalah penyebab kenapa perploncoan bisa ada di lingkungan akademis seperti kampus atau sekolah.
Comments
Post a Comment
Terimakasih atas komentarnya.
Terimakasih untuk tidak memasang link aktif.