Skip to main content

Permainan Masa Kecil (Bag. 2): En

Masa Kecil Yang Bahagia
Masa Kecil Yang Bahagia
Sebelumnya saya bercerita tentang permainan petak umpet bernama Cik Mancik, kali ini saya akan menceritakan permainan masa kecil lainnya; En. Simple kali ya namanya? Hahahaha. Untuk permainan ini saya tidak tau penamaannya di daerah lain, intinya ini permainan kejar-kejaran.

Main En biasanya dilakukan siang hari, seperti diwaktu istirahat sekolah. Jadi sedikit banyak perbedaan bocah sekarang dengan jaman 90an adalah, kami dulu sehabis main pasti pada wangi semua, hahahaa. Jangan bandingkan dengan bocah sekarang yang udah make lotion, roll on atau parfum.

Aturan Main
Main En memiliki aturan main yang sederhana. Satu pemain yang kalah hompimpah harus mengejar dan menyentuh badan teman-temannya yang lain. Si pengejar ini biasanya kami sebut dengan "yang jadi". Lalu yang lain tugasnya apa? Ya, lari. Hehehe...

Biasanya area permainan dibatasi agar yang mengejar tidak terlalu capek. Contoh: pekarangan sekolah. Dengan dibatasi, permainan jadi semakin seru, apalagi pemainnya banyak. Berbeda jika area permainan terlalu luas, pemain malah banyak yang sembunyi.

Setiap pemain yang dikejar saat terpojok bisa menyelamatkan diri dengan mengacungkan jempol sambil mengatakan "En!". Pemain yang dalam keadaan En harus mematung pada posisinya dan baru boleh berlari jika disentuh pemain lain yang masih aktif.

Setiap pemain yang berhasil disentuh si pengejar sebelum sempat melakukan En, otomatis jadi pengejar yang baru, tapi dalam perkembangannya ada modifikasi dimana yang kena sentuh akan jadi pengejar kedua dan seterusnya sampai habis, sampai capek.

Jika semua pemain sudah dalam posisi En (tidak ada lagi pemain yang dikejar dan yang bisa menyelamatkan), maka semuanya (kecuali si pengejar) harus hompimpah lagi untuk menentukan siapa yang jadi pengejar selanjutnya.

Permainan Anak Anak
Permainan Anak Anak
Keseruan
Keseruan permainan ini tentu pada kejar-kejarannya. Di antara teman-teman, ada yang larinya cepat dan ada pula yang lambat. Kalau teman yang mengejar larinya cepat, yang lain jiper duluan. Sebaliknya, kalau yang mengejar lambat, bakal di bully.

Beberapa pengalaman main En yang buat saya berkesan (sebenarnya ada banyak, tapi saya tidak ingat semuanya) contohnya jatuh. Waktu kecil dulu hampir semua celana panjang saya sobek di bagian lutut. Lutut lecet? Udah biasa.

Ada lagi teman yang di bully karena larinya siput. Frustasi, dia langsung menangis sejadi-jadinya. Selain itu, juga kecurangan-kecurangan khas anak kecil. Yang mengejar sudah nyentuh, tapi yang dikejar ngotot En duluan, kadang sampai berantem.

Meski lelah, payah, kalah dan marah, tapi kami dulu tetap bisa ceria, tertawa bersama. Bahagia dengan banyak pilihan tanpa dibatasi oleh status, harta, kasta dan prasangka. Kami yang anak-anak, jelas tak pernah peduli dengan semua omong kosong itu.

Kami tak menilai teman dari baju siapa yang paling rapih, kulit siapa yang paling putih, rupa siapa yang paling bersih. Bagi kami, jika kamu mau bermain bersama kami, kamu adalah teman kami.

Credit to all my childhood friends.

Comments

Popular posts from this blog

Apa Itu Fans Karbitan?

Apa sih maksudnya fans karbitan? Fans yang berprofesi sebagai tukang las kah? Hahahaha, tentu bukan. Fans karbitan adalah fans yang tidak memiliki kesetiaan atau fans yang muncul disaat senang dan menghilang disaat susah. Logo resmi fans karbitan versi Liga Primer Fans karbitan tak selalu buta sepak bola (terutama klub dukungannya), tapi yang jelas mereka adalah tipikal yang mau enaknya saja, jadi fans pun hanya karena ingin eksis. Mereka juga bukan pecinta sepakbola netral yang bisa saja tidak menjadi fans tim / klub tertentu. Berikut adalah 7 indikator fans karbitan: 1). Glory Hunter  (25%) Setiap fans biasanya memang lahir dari masa kejayaan klub. Jadi, jika klub dukungannya sedang berjaya, sulit untuk memvonis dia sebagai karbitan. Yang terpenting dan yang menjadi elemen utama adalah loyalitas, yaitu disaat klub mengalami masa sulit, dukungannya tetap ada.  2). Mendukung lebih dari satu klub disatu kompetisi   (25%) Mengaku fans lebih dari satu klu

Beda Banci, Bencong, Waria dan Gay

Ini adalah postingan paling bikin "geli" yang pernah saya tulis. Berhubung sejak era globalisasi fenomena invasi makhluk-makhluk non mitologi ini semakin marak dan cukup mengkhawatirkan, akhirnya saya beranikan juga jari-jari ini untuk terus mengetik. Semoga hasil tulisan ini layak baca dan tidak kena RUU Pornografi atau saya nggak di demo ama mereka, hihihihi!! 1. Banci Mereka adalah sosok makhluk yang terlahir dengan jenis kelamin laki-laki pada akta kelahiran, tapi sayangnya akta tidak menuliskan kalau naluri mereka perempuan. Ya, tampilan luar mereka seperti laki-laki tapi pembawaannya gemulai seperti perempuan, sekalipun mereka mengaku laki-laki. Banci bukanlah bencong yang biasa diuber Satpol PP di taman kota, mereka ini biasanya beredar di hotel, salon-salon atau butik dan jangan salah, mereka ini banyak juga yang elit loh... Ciri berpakaian ( ga patokan sih ): kemeja transparan dan celana kulit ketat, terlihat macho? Bagaimana jika dipadukan dengan highheels ? 2.

Puddle Of Mudd - Blurry

Lagu yang satu ini benar-benar menyentuh banget buat saya. Genre rock tentu sudah menjadi prasyarat disamping musik yang sedikit balad membuat lagu ini semakin gelap dan berkesan untuk diresapi. Puddle of Mudd - Blurry .Lagu ini bercerita tentang perpisahan dengan orang yang dicintai dan meninggalkan rasa sakit yang teramat dalam.